30 Tewas dan Ribuan Terjebak di Kamp Jabalia saat Israel Serang Gaza 

30 Tewas dan Ribuan Terjebak di Kamp Jabalia saat Israel Serang Gaza 

Ribuan warga Palestina dilaporkan terjebak di kamp pengungsi Jabalia, Gaza utara, di tengah peningkatan serangan Israel di wilayah tersebut. Doctors Without Border (MSF) melaporkan pada Jumat (11/10/2024), warga tidak diizinkan masuk atau keluar dari kamp tersebut.

Menurut Badan Pertahanan Sipil Gaza, setidaknya 30 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Israel di Jabalia pada Jumat. Korban tewas diperkirakan akan terus bertambah. Secara keseluruhan, serangan militer Israel menewaskan sedikitnya 61 warga Palestina di seluruh Jalur Gaza pada hari yang sama.

  1. Warga terancam kelaparan di Jabalia
Argumen Israel yang Selalu Tampik Jajah Palestina Dipatahkan Putusan ICJ -  TribunNews.com

“Saya tidak tahu harus berbuat apa. Setiap saat kami bisa mati. Orang-orang kelaparan. Saya takut untuk tinggal, dan saya juga takut untuk pergi,” ujar Haydar, seorang supir MSF yang terjebak, dilansir dari Reuters. 

Serangan Israel juga menargetkan sekolah yang menampung pengungsi di Jabalia. Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan puluhan orang terluka akibat tembakan drone Israel di sekolah yang sama. Tim pertahanan sipil berhasil mengevakuasi 15 orang ke Rumah Sakit Kamal Adwan, sementara upaya evakuasi korban luka masih berlanjut.

Melansir dari Arab News, secara keseluruhan, setidaknya 110 orang terluka dalam serangan sepanjang hari Jumat di Jabalia. Situasi ini semakin memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah berlangsung lama di wilayah tersebut.

2. Israel kirim pasukan ke sekitar Jabalia

Pasukan Israel Mundur dari Jabalia: Rafah Kartu Terakhir, IDF Kerahkan Para  Jenderal Pembantai - TribunNews.com

Militer Israel telah mengirim pasukan ke kota-kota di sekitar Jabalia, termasuk Beit Hanoun dan Beit Lahiya. Pihak militer Israel mengklaim telah membunuh puluhan militan di Jabalia, namun jumlah korban sipil masih belum jelas. Hamas, di sisi lain, menyatakan akan terus melawan pasukan Israel.

Pejabat kesehatan Palestina melaporkan setidaknya 130 kematian dalam operasi tersebut sejauh ini. Sementara itu, militer Israel telah memerintahkan evakuasi dari area-area yang menurut perkiraan PBB, dihuni lebih dari 400 ribu orang.

Serangan Israel juga menewaskan enam orang dalam serangan ke rumah keluarga al-Dayah di barat daya Kota Gaza pada Jumat malam.

“Semua serangan ini mengarah pada satu kesimpulan, pembunuhan massal yang terjadi tanpa tujuan yang jelas,” ujar Hani Mahmoud, reporter Al Jazeera di Deir el-Balah, Gaza tengah.

  1. Rumah sakit lumpuh dan bantuan kemanusiaan terhalang
Perbatasan Rafa Dibuka, Evakuasi WNI di Gaza Disiapkan

Situasi di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara semakin memburuk. Fasilitas kesehatan ini hampir tidak berfungsi akibat serangan sebelumnya.

Kantor Media Pemerintah Gaza memperingatkan bahwa situasi di rumah sakit sangat genting. Mereka menyatakan bahwa setiap jamnya sangat krusial bagi nyawa banyak anak yang saat ini berada di unit perawatan intensif.

Pejabat PBB mengkhawatirkan gangguan pada kampanye vaksinasi polio yang dijadwalkan minggu depan. PBB telah melakukan putaran awal vaksinasi bulan lalu. Tindakan ini dilakukan setelah seorang bayi mengalami kelumpuhan parsial akibat virus polio tipe 2 pada Agustus lalu yang menjadi kasus pertama di wilayah tersebut dalam 25 tahun.

Sementara, AS menyatakan keprihatinan mendalam atas tindakan Israel yang menghalangi bantuan kemanusiaan ke Gaza utara. Ironisnya, laporan Universitas Brown mengungkapkan bahwa AS telah memberikan bantuan militer sebesar 17,9 miliar dolar AS (sekitar Rp278 triliun) kepada Israel sejak awal konflik di Gaza Oktober lalu.

More From Author

5 Zodiak Mujur 11 Oktober 2024, Gemini Merasa Lebih Tenang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *